TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga mengatakan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik tidak berkaitan dengan politik ataupun alat menuju Pemilihan Presiden 2024. Sebab, pembentukan holding dan produksi baterai sudah direncanakan sejak jauh hari.
"Jadi malah tidak ada hubungan sama sekali. Malah apa hubungannya? Karena tahun 2023 pun sudah akan produksi. Jadi ini real baterainya," kata Arya terkait hubungan industri baterai kendaraan listrik dengan Pilpres 2024 saat diskusi virtual Selasa, 2 Februari 2021. "Jadi tidak ada hubungannya dengan politik, jauh banget."
Senin kemarin, Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Ramson Siagian dalam rapat bersama Tim Percepatan Proyek EV Battery Nasional, mengingatkan agar program itu jangan hanya sekadar menjadi retorika politik menuju 2024.
Menurut Arya, pengembangan baterai kendaraan listrik tujuannya untuk transisi energi. Dunia, kata dia, juga sudah mengakui Indonesia. Hal itu dilihat dalam situs Tesla, di mana salah satu yang mereka harapkan untuk join partner adalah PT Antam. "Mana mungkin Tesla mau main-main begitu," ujarnya.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Mansury setali tiga uang. Menurut dia, pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik tidak berkaitan dengan politik.
"Tadi saya mendengar bahwa ada kekhawatirkan ini terkait mengenai politik dan lain sebagainya. Aduh, betul-betul dari kami yang terlibat sehari-hari tidak ada kepikiran sama sekali ke situ," kata dia.